Silahturahmi Dapet Pahala+Rezeki

Silahturahmi tidak
sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Kita sering melakukan ada
istiadat tiap tahun setelah berpuasa 30 hari pergi ke rumah sanak saudara. Tapi
entah kenapa hanya setahun sekali.??
Silaturahmi memang
paling banyak dilakukan di masa lebaran, namun sebenarnya kita dianjurkan untuk
rajin bersilaturahmi sepanjang tahun (tidak hanya terbatas di masa lebaran) dan
dilarang untuk memutuskan silaturahmi. Ada hadits (perkataan Nabi Muhammad SAW)
yang menganjurkan kita agar rajin bersilaturahmi, karena silaturahmi
memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki. Sedemikian pentingnya silaturahmi,
sampai-sampai orang yang memutus silaturahmi terancam masuk neraka.
Disebutkan dalam Shahîh
al-Bukhâri dan Shahîh Muslim, dari Abu Ayyûb al-Anshârî:
أَنَّ رَجُلًا قَالَ : يا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِمَا
يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ فَقَالَ النَّبِيُّ : لَقَدْ
وُفِّقَ أَوْ قَالَ لَقَدْ هُدِيَ كَيْفَ قُلْتَ ؟ فَأَعَادَ الرَّجُلُ فَقَالَ
النَّبِيُّ : تَعْبُدُ اللَّهَ لَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ
وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ ذَا رَحِمِكَ فَلَمَّا أَدْبَرَ قَالَ النَّبِيُّ :
إِنْ تَمَسَّكَ بِمَا أَمَرْتُ بِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Bahwasanya
ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah,
beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga
dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi
hidayah, apa tadi yang engkau katakan?” Lalu orang itupun mengulangi
perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau
beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan
shalat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi”. Setelah orang itu
pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa
yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga”.
Memperpanjang Umur
Dengan bersilaturahmi,
kita akan lebih bahagia. Hanya dengan mengirimi sms, pesan bbm atau email,
orang yang kita sapa akan merasa bahagia. Terlebih lagi bila kita telepon atau
kunjungi. Bayangkanlah roman muka sahabat kita yang berbinar lantaran kita
menyempatkan mampir ke rumahnya. Juga, nada bahagia ibu kita mendengar suara
cucunya lewat telepon. Kebahagiaan seperti itu mengurangi stres dan
memperpanjang umur.
Riset puluhan tahun yang dilakukan MacArthur Foundation mengenai
penuaan di AS menyimpulkan bahwa dua prediktor utama kesehatan manula adalah
frekuensi silaturahmi dengan sanak-keluarga dan kehadiran dalam
pertemuan-pertemuan. Perjumpaan positif antar manusia dapat menurunkan kadar
hormon pemicu stres epinefrin/norepinefrin dan kortisol dalam darah.
Sebaliknya, hormon yang memperkuat rasa saling percaya dan ikatan emosi,
oksitosin dan vasopresin, justru meningkat. Ilmuwan juga menduga bahwa
silaturahmi memicu dua neurotransmitter penting: dopamin, yang meningkatkan daya
konsentrasi dan rasa bahagia, dan serotonin, yang mengurangi ketakutan dan
kecemasan.
Menambah Rezeki
Rezeki datang lewat
manusia. Kalau kita mengurung diri di kamar, rezeki tidak akan tiba-tiba dateng
sendiri muncul dari balik pintu. Kecuali tetangga sedang ada syukuran, jadi
kita masih kedapetan beseknya. Dalam
dunia pemasaran, salah satu kesuksesan penjual adalah keluasan relasi. Bahkan
dalam industri asuransi, tes klasik yang diberikan untuk para calon agen adalah
membuat “Daftar 100 Nama” orang-orang yang mengenal dan dikenal calon agen.
Teman atau saudara
jauh tersebut efektif dalam memberi informasi pekerjaan karena dia tahu banyak
orang yang tidak kita kenal, berbeda dengan kebanyakan relasi teman dan
keluarga dekat kita yang umumnya juga kita kenal. Bersilaturahmilah dengan
orang yang lama tidak kita jumpai, seperti kawan sekolah dulu, saudara jauh, atau
mantan rekan kerja, maka kita berpeluang mendapat informasi berharga untuk
bisnis atau pekerjaan Anda.
Pertukaran pikiran
yang dilakukan melalui silaturahmi juga seringkali menghasilkan
kesimpulan-kesimpulan brilian yang tidak kita peroleh dengan berpikir sendiri.
“silaturahmi maya” yang memunculkan raksasa-raksasa baru seperti Facebook,
Twitter, Youtube, dan lainnya.
ref "belajar dari sebuah perkumpulan"
Komentar